Sunday, August 31, 2014

Kejayaan Peradaban Mesir Kuno di Memphis




Liburan sambil belajar peradaban kuno di Mesir tentu mengasyikkan. Di Memphis, traveler bisa melihat majunya peradaban Mesir Kuno dengan bukti patung Ramses II, yang sering disebut sebagai Firaun yang menentang Nabi Musa.

Memphis merupakan kota dan ibukota Mesir kuno dan pusat penting dari sejarah Mesir. Kota ini terletak di selatan delta Sungai Nil, di tepi barat sungai. Kota kuno ini berada tidak jauh dari Piramida Sakkara dan Dashour.

Memphis boleh jadi kurang populer di kalangan pelancong, terutama pelancong Indonesia. Lokasinya yang berada agak jauh dari pusat kota, menjadikan tempat ini jarang dimasukkan dalam daftar destinasi saat mengunjungi Mesir.

Namun bagi peminat sejarah, Memphis sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Tempat tersebut adalah sebuah bekas kota kuno yang berada sekitar 30 km selatan Kota Kairo. Memphis merupakan kota dan ibukota Mesir kuno dan pusat penting dari sejarah Mesir.

Kota ini terletak di selatan delta Sungai Nil, di tepi barat sungai. Kota kuno ini berada tidak jauh dari Pyramid Sakkara dan Dashour. Pada tahun 1979, situs arkeologi Memphis ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.

Kota Memphis didirikan sekitar 3100 SM oleh Menes. Memphis merupakan nama versi Yunani sedangkan dalam bahasa Mesir kota ini bernama Men-Nefer. Nama Mesir Kunonya adalah Inebou-Hedjou yang diterjemahkan sebagai "white wall" atau dinding putih.

Kota Memphis dibangun di dataran tinggi sebagai benteng untuk membendung banjir Sungai Nil pada masa itu. Kota Memphis adalah ibukota Mesir selama periode awal dinasti sekitar 3100–2613 SM dan periode Old Kingdom 2613-2160 SM.

Pada periode Middle Kingdom, ibukota Mesir berada di ota Ijtawy di Fayoum sebelum akhirnya pada masa New Kingdom ibukota Mesir pindah ke Luxor. Memphis merupakan kota yang sangat besar.

Hal ini bisa dilihat dari keberadaan Necropolis atau komplek pemakaman di kawasan Memphis membentang sepanjang 30 km di sepanjang tepi barat Sungai Nil yaitu situs Giza, Sakkara dan Dashour. Jadi ada 3 tempat sekaligus yang bisa kita kunjungi.

Ada dua alternatif jalan untuk menuju ke situs bersejarah ini. Yang pertama melalui jalan utama yaitu Marotia Road. Letaknya tak jauh dari kawasan Piramida Giza. Ikuti saja petunjuk jalan menuju Sakkara. Dari sini perjalanan hanya menempuh jarak sekitar 23 km.

Alternatif kedua yaitu menyusuri tepi barat Sungai Nil. Jarak tempuhnya lebih pendek dari alternatif jalan pertama, sekitar 20 km. Namun jalan Agricultural Road berada tak jauh dari pusat Kota Kairo.

Untuk transportasi, gunakan jasa travel lokal, sewa mobil atau menyewa taksi. Angkutan umum untuk menuju tempat ini sangat membingungkan bagi pelancong yang baru pertama mengunjungi Mesir.

Agar lebih aman, ada baiknya menyewa mobil pada mahasiswa Indonesia dan meminta bantuan mereka untuk menjadi pemandu kita. Tiket masuk ke Open Air Museum, EGP 35 (Rp 59.600) untuk umum dan EGP 15 (Rp 25.500) untuk pelajar. Sedangkan untuk parkir mobil hanya EGP 3 (Rp 5.100) saja yang dibayar saat membeli tiket masuk.

Dalam sebuah gedung berukuran sekitar 600 m2 di sebelah kanan pintu masuk, tersimpan sebuah patung Ramses II berukuran cukup besar dalam posisi ditidurkan (tidak berdiri) tanpa kaki karena patah.

Beberapa patung kecil dan potongan tiang bangunan juga di simpan dalam gedung ini. Agar bisa melihat patung Ramses II secara utuh, kita bisa naik ke lantai atas.
http://www.hasanahqaromah.com/ziarah-spektakuler-mesir/#more-458
Open air museum ini sebenarnya tidak terlalu luas, barang-barang yang disimpan di tempat ini juga tidak banyak tapi cukup membuat kita takjub pada orang Mesir dari peradaban lampau. Barang-barang yang disimpan di Museum Memphis ini adalah benda-benda dari jaman dinasti baru (sekitar 2000 SM).

Di luar, bangunan paling menonjol adalah patung Sphinx, yang serupa dengan Sphinx di Giza, namun berukuran lebih kecil, serta patung Ramses. Beberapa batu dengan tulisan Hieroglyphs diletakkan di sekitar patung Ramses.

Di dalam area museum cukup banyak penjual suvenir, tapi harga yang ditawarkan cukup mahal. Sejarah Mesir memang tak pernah membosankan. Hampir setiap sudut negeri ini berbau sejarah dan mengagumkan. Kisah majunya peradaban masa lampau nyata adanya dengan bukti peninggalan yang tersisa.

No comments:

Post a Comment