Para
ulama berbeda pendapat mengenai ukuran kuantitas penggandaan keutamaan sholat
di Masjid Al-Aqsha, berdasarkan perbedaan hadits-hadits yang menerangkan hal
itu , serta tergantung kepada sejumlah hukum hadits-hadits itu ; baik dari segi
keshahihan atau ke-dha'ifannya. Pandangan-pandangan mereka dicoba untuk di
kompromikan dan di-Tarjih (
ditimbang validitasnya) , melalui penjelasan berikut ini :
1.
Sholat di Masjid Al-Aqsha setara dengan seribu rakaat sholat. Dalilnya adalah
riwayat Maimunah Binti Sa'ad yang menceritakan , " Aku berkata , ' Wahai
Rasulullah , berikanlah fatwa kepada kami mengenai Baitul Maqdis.' "
Negeri yang menjadi tempat dikumpulkan ( mahsyar ) dan disebarkannya ( mansyar
) manusia. Datangilah dan Sholatlah di dalamnya. Karena sesungguhnya sholat di
dalamnya. karena sesungguhnya sholat di dalamnya seperti seribu rakaat di
tempat lainnya .' " Al Iraqi berkata , " Jalur-jalur periwayatan
hadits sholat di Baitul Maqdis yang paling shahih menyebutkan bahwa hal itu
setara dengan seribu rakaat sholat.
2.Sholat
di Masjid Al-Aqsha setara lima ratus kali sholat di tempat lainnya. Dalilnya
adalah riwayat Abu Ad-Darda yang menceritakan Rasulullah SAW bersabda, " Keutamaan
sholat di Masjidil Haram atas tempat lainnya setara dengan 100.000 ( seratus
ribu ) kali sholat, dan di masjidku ( Masjid Nabawi ) setara dengan 1000 ( seribu
) sholat, dan di Masjid Baitul Maqdis setara dengan 500 ( lima ratus kali )
sholat." Ibnu Taimiyah mengutarakan, Diriwayatkan bahwa hal itu
setara dengan lima puluh kali sholat , dan dikatakan setara dengan lima raus
kali sholat. Dan inilah yang tepat ."
3.
Setara dengan 250 kali sholat. Diriwayatkan dari Abu Dzarr RA, dia menceritakan
, " Kami berdiskusi di hadapan Rasulullah tentang mana yang lebih utama (
apakah ) Masjid Rasulullah atau Masjid Baitul Maqdis ? Rasul menjawab , " Satu
kali sholat di masjidku lebih baik dari empat kali sholat di Baitul Maqdis ,
sungguh ini adalah sebaik-baiknya tempat sholat . Hampir-hampir seorang tidak
memiliki tanah senilai tali kuda , dimana akan diperlihatkan Baitul Maqdis
baginya dari tempat itu . Itu ( tanah sekecil itu ) adalah lebih baik baginya
dibandingkan dunia seluruhnya ."
Inilah
pendapat yang paling tepat mengenai sholat di Masjid Nabawi , yaitu setara
seribu kali sholat di tempat lainnya , Adapun sholat di Masjid Al-Aqsha setara
250 kali sholat di tempatlainnya.
Sebagian
Ulama mencoba untuk mengkompromikan ( al-jam'u )
hadits-hadits tersebut , bahwa sesungguhnya Allah memberi keutamaan kepada para
hamba-Nya dengan menambah keutamaan dalam penggandaan keutamaan sholat di
Masjid Al-Aqsha sederajat demi sederajat , sehingga keutamaannya sama seperti
sholat di Masjid Nabawi , yang setara denga seribu kali sholat.
Demikianlah,
ketika ada hadits-hadits yang berderajat shahih , maka harus dilakukan upayaal-jam'u
(
menyatukan atau mengkompromikan ) . Berbeda jika ada satu hadits yang shahih ,
sedangkan 1 hadits lagi lemah , maka harus mengedepankan hadits shahih ( tarjih
) dari yang lainnya.
4.
Ia adalah negeri tempat dikumpulkan dan disebarkannya manusia. Hal ini
berdasarkan riwayat hadits dari Maimunah binti Sa'ad ( hamba sahaya Rasulullah
) yang bertanya , " Wahai Rasulullah , berikanlah fatwa kepada kami
mengenai Baitul Maqdis ." Beliau menjawab " Negeri
yang menjadi tempat di kumpulkan ( mahsyar ) dan disebarkannya ( mansyar
manusia ),"
5.
Negeri yang sejatinya lebih dicintai oleh manusia daripada dunia dan
seisinya . Berdasarkan sabda Nabi Muhammad yang menyatakan , "
Hampir-hampir seorang tidak memiliki tanah senilai tali kuda , dimana akan
diperlihatkan Baitul Maqdis baginya dari tempat itu . Itu ( tanah sekecil itu )
adalah lebih baik baginya dibandingkan dunia seluruhnya."
6.
Para nabi dan orang-orang saleh senantiasa ingin berziarah ke Masjid Al-Aqsha ,
sholat di dalamnya , tinggal di Baitul Maqdis , dan tinggal berdekatan dengan
Masjid Al-Aqsha . Umar Bin Al-Khathatab, Abu Ubaidah , Sa'id bin Zaid , Ummul
mukminin Shafiyyah , Abu Ad-Darda , Salman Al-Farisi , dan Amr bin Al-Ash Ridhwanullah ' Alaihim pernah
berziarah ke Baitul Maqdis . Bahkan Nabi Musa AS ketika hendak wafat , dia
memohon kepada Allah agar didekatkan dengan Tanah Suci ( Palestina ) sedekat
sepelemparan batu . Abu Hurairah menyatakan , Rasulullah bersabda , " Seandainya
aku berada disana , maka akan aku tunjukkan makamnya yang terletak di sebelah
jalan di sisi bukit pasir merah ."
7
. Di antara para penduduknya terdapat sekelompok orang
yang senantiasa memperjuangkan kebenaran hingga Hari Kiamat kelak . Diriwayatkan
dari Abu Umamah Al-Bahili , Rasulullah SAW bersabda, " Akan senantiasa ada sekelompok orang dari
umatku yang selalu berada di atas ( rel ) agama , tegas dihadapan musuh dan
tidak gentar terhadap orang memusuhi mereka . Tidak akan membahayakan
mereka orang-orang yang menyelisihi mereka , " Para
Sahabat bertanya , " Di manakah
mereka ? " Beliau menjawab ,
di Baitul Maqdis dan di sekitar Baitul Maqdis ."
8.
Barangsiapa yang tidak bisa berziarah kesana , maka hendaknya mengirim minyak (
lampu ) untuk meneranginya , serta menopang keberadaan dan eksistensinya,
sehingga senantiasa kokoh melawan penjajahan bangsa Yahudi . Diriwayatkan dari
Maimunah Binti Sa'ad -hamba sahaya Rasulullah -dia berkata , " Wahai
Rasulullah , berikanlah fatwa kepada kami mengenai Baitul Maqdis ." Beliau
menjawab , " Negeri tempat dikumpulkannya dan disebarkannya
manusia. Maka datangilah dan sholatlah didalamnya . karena sholat di dalamnya
seperti seribu kali sholat di tempat lainnya . " Aku bertanya apa
pendapatmu jika aku tidak bisa melalukannya ? " Beliau berkata lagi ,
" Maka berikanlah minyak untuk penerangannya. Barangsiapa yang melakukan
hal itu , maka dia seolah telah mendatanginya."
No comments:
Post a Comment