Islam
pernah menguasai Portugal. bila ditarik ke belakang, terkait dengan penguasaan
Andalusian antara abad 7 dan 8M. Saat itu, tentara Islam pernah menaklukkan
Portugal di bawah pimpinan panglima Musa bin Nashir. Kaum muslim kemudian
menyebut wilayah itu al-Garb al-Andalus (Andalusia Barat). Berangsur kmeudian,
wialayah ini tumbuh pesat di berabgai bidang. Sekolah-sekolah yang mempelajari
ilmu pengetahuan umum dan agama banyak didirikan, ladang pertanian memberikan
panen memuaskan, irigasi dibangun di banyak tempat, dan sebagainya. Pendek
kata, kemakmuran tercipta. Tak hanya itu, umat Islam juga mengenalkan seni
arsitektur dan kaligrafi yang bernilai tinggi, dan hal tersebut diterapkan pada
sejumlah bangunan. Dan selama 250 tahun situasi kondusif berlangsung, sebelum
akhirnya pada abad ke-11, para penguasa lokal tidak lagi setia pada
kekhalifahan dan membentuk kerajaan-kerajaan kecil. Mereka kemudian melakukan
perlawanan terus menerus sehingga kekuasaan Islam lepas dari Andalusia.
Portugal
atau biasa kita kenal dengan Portugis sudah dikenal secara luas oleh masyarakat
sebagai salah satu negara yang pernah menguasai nusantara. Potugal juga berjasa
mengenalkan produk rempah-rempah ke dunia.
Ketika
kolonialisme berakhir, Portugal memiliki kedekatan dengan negara-negara bekas
jajahannya. Banyak penduduk negara jajahan yang bermigrasi ke Portugal, dengan
membawa serta tradisi, identitas, maupun agama yang merek anut. Portugal pun
menjelma menjadi negara mulietnis dan multiagama. Terdapat komunitas warga
Afrika, Amerika Latin, hingga Asia di sana. Dan juga dengan agama, ada pemeluk
Hindu, Budha, Sikh, Yahudi, serta Islam.
Untuk
populasi muslim sendiri, di sana mencapai 30 ribu jiwa. Mereka berasal dari
berbagai etnis, terutama dari para imigran Mozambik, Kenya, Makao, Pulau Goa di
India, bagian timur Indonesia, dan keturunan orang-orang muslim India. Tak
ketinggalan kaum muslim yang datang dari Afrika Barat dan Timur Tengah, seperti
Mesir, Maroko, dan Aljazair. Ada pula mualaf Portugal walaupun jumlahnya tidak
terlalu banyak. Kedatangan imigran muslim ke Portugal ini mulai berlangsung
setelah Perang Dunia II.
Mengenal Letak Geografis Portugal
Republik Portugal adalah sebuah negara di Eropa bagian barat daya. Negara ini berbatasan dengan Spanyol
di sebelah utara dan timur. Di sebelah barat
berbatasan dengan Samudra Atlantik.
Selain itu, Portugal juga mempunyai daerah di Madeira, Azores dan Kepulauan
Selvagens. Portugal mengklaim sebuah daerah
kecil bernama Olivença yang dikuasai
Spanyol sejak Kongres Wina. Nama lama atau
latin dari negara ini adalahLusitania.
Kata Portugis sering dipakai untuk menyebutkan penduduk atau
orang yang berasal dari Portugal. Kata ini juga sebutan untuk bahasa yang
dipakai oleh bangsa ini. Negara-negara berbahasa Portugis sering disebut
sebagai negara-negara Lusophone.ilayah jajahan Portugis pada puncak
kejayaannya, dari Brasil hingga Timor Leste.
Portugal adalah negara
maju dan termasuk dalam anggota negara Uni
Eropa, bergabung pada tahun 1986.
Portugal dan Hubungan Antar Umat Beragama
Portugal
merupakan negara sekuler yang memisahkan aspek agama dan kehidupan. Meski
begitu, negara tetap memberikan perhatian terhadap kehidupan agama dan hubungan
antar umat beragama. Ada dua aturan pokok yang berlaku: Pertama, perjanjian
khusus dengan keuskupan Roma terkait mayoritas penduduk yang beragama Katolik
Roma. Dan kedua, undang-undang kebebasan beragama yang diterbitkan sejak 2001.
Adanya peraturan ini untuk memberikan pengakuan serta hak-hak umat agama lain
yang selama ini tinggal di Portugal.
Namun,
sejalan kemudian, adanya peristiwa 11 September deikit banyak mempengaruhi
kehidupan keberagamaan di Portugal setelahnya.
Hal
ini bukan disebabkan pembatasan-pembatasan dari pemerintah, melainkan sikap
sebagian warga yang mengaitkan Islam dengan kekerasan.
Banyaknya
tulisan dan kecaman dari beberapa pemimpin agama lain di negara ini membuat
sejumlah kelompok hak asasi manusia memberikan kecaman. Mereka menilai
pernyataan yang memojokkan Islam tidak sejalan dengan semangat toleransi
antarumat beragama yang sedang terus dibina.
Dari
umat muslim sendiri justru memilih melakukan dialog secara terbuka dengan
mereka sehingga pemikiran mereka tentang Islam yang negatif bisa tercerahkan.
Islam dan Pendidikan
Tahun
80 sampai 90-an menjadi masa indah kehidupan masyarakat di Portugal. Semua umat
bisa melaksanakan peribadatan dengan bebas. Banyak masjid, mushala, dan sekolah
Islam yang didirikan. Di Portugal memiliki dua masjid jami dan 17 mushala.
Sebagian besar terletak di Lisabon, Coimbra, Filado, Evoradi, dan Porto. Untuk
sekolah, Dar al-Ulum al-Islamiyyah melengkapi pendidikan di Lisabon. Sekolah
ini setingkat dengan SMP dan SMA. Saat ini jumlah siswa dan siswi yang belajar
di sekolah Dar al-Ulum al-Islamiyyah yang berdiri pada tahun 1995 kurang lebih
70 siswa/I dengan 7 orang tenaga pengajar
Di
samping itu, sejumlah masjid dan mushala turut membuka kelas halaqah tahfiz
Qur’an, bahasa arab, dan ilmu-ilmu Islam. Kaum muslim juga menerbitkan sejumlah
jurnal berbahasa Portugal dan berbahasa Arab seperti majalah Islam ” yang
diterbitkan oleh lembaga al-Jama’ah al-Islamiyyah lilisybunah, majalah
“al-Qalam”, dan majalah “al-Nur” yang diterbitkan oleh lembaga al-Jama’ah
al-Islamiyyah di La ranjiru. dengan menggunakan bahasa Portugal dan terbit dua
bulan sekali..
Pada
tahun 1968 berdiri secara resmi untuk pertama kalinya sebuah lembaga Islam
Portugal di Lisabon dengan nama al-Jama’ah al-Islamiyyah lilisybunah.
Lembaga ini menyewa sebuah apatermen yang mereka jadi sebagai sekretariat
lembaga sekaligus sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah shalat. Namun
setelah jumlah kaum muslimin yang datang dari negara-negara jajahan ke Portugal
kian bertambah dan banyaknya tuntutan, maka pada tahun 1977 diberikan sebidang
tanah untuk kaum muslimin guna membangun masjid dan Islamic Center di Lisabon.
Dan tahun 1985 telah berdiri badan pengawas dari beberapa kedutaan besar negara
Islam untuk Portugal di bawah kendali kedutaan besar Maroko.
Dahulu, Bahasa Arab
Sebagai Bahasa Sehari-hari
Seorang ahli sejarah
menyebutkan bahwa ketika Islam berkuasa di sini, semua penduduk Portugal yang
non muslim, baik yang di kota ataupun di desa, berbicara dengan bahasa Arab,
sebagaimana disebutkan oleh al-Idrisi mengenai kota Selpa bahwa penduduk desa
dan penduduk kotanya berbicara dengan bahasa Arab.
Bahkan sejumlah besar
penduduk Portugal ketika itu lebih unggul dari orang-orang Arab dan kaum
muslimin pada umumnya pada berbagai disiplin ilmu dan sastra, nama-nama mereka
tercantum dalam buku-buku bibliografi dan sirah, di antaranya yang terkenal
Ibnu Bisam al-Syintuwainy (w. 1147 M.), Abu al-Walid al-Baji, penyair Ibnu
‘Ammar, Abu al-Qasim Ahmad bin Qassy, seorang yang pernah memberikan kekuasaan
kota Selpa kepada Abdul Mu’min al-Tauhidi dan seorang ahli sejarah terkenal
bernama Abu Bakar bin Muhammad bin Idris al-Farabi al-Alusi pengarang kitab
al-Durrah al-Maknunah fi Akhbar Lasybunah.
Pengaruh itu masih
dirasakan hingga kini, dimana terdapat sekitar 600 kosa kata Arab yang diadopsi
ke dalam bahasa Portugis.
Napak Tilas Jejak Islam di Portugal
Nama tempat dan kota di Negeri ini banyak mengambil nama-nama
Arab. Bahkan kota yang dipandang suci, Fatima, berasal dari nama putri
kesayangan Rasulullah saw. Di kota itu, terdapat gereja yang dikunjungi jutaan
umat Katolik dan wisatawan.
Coba lihat di St George Castle di tengah kota Lisbon, dulu benteng pertahanan yang juga digunakan orang-orang Moor, bangsa Muslim dari Afrika Utara pada abad ke-11 dan ke-12 ketika Lisbon menjadi kota pantai penting bagi Islam, dan direbut oleh raja pertama Portugal, Alfonso Henriques pada tahun 1142. Orang Portugis menyebutnya Castelo de São Jorge. Bangunan yang memiliki 10 tower ini ini pernah menjadi istana raja selama 3 abad. Di sini ada NMC Museum , yang mengumpulkan berbagai hasil galian arkeologis termasuk warisan budaya Islam.
Atau Igreja de São Roque, gereja dari abad ke-15 dengan bangunan baroque yang terletak di Lisbon. Di sini Museu de Arte Sacra (Religious Art Museum) memiliki khazanah yang kaya, termasuk warisan Islam. Atau, lihatlah Sé Patriarcal (Patriarchal Cathedral) yang dibangun di atas reruntuhan Mesjid peninggalan abad ke-12.
Yang paling mengesankan tentu di kota kecil Sintra, 50 km dari Lisbon. Di sana ada Moorish Castle dahsyat peninggalan abad ke-9 di atas bukit, yang dipagari benteng menakutkan. Dari sini gerakan musuh di pantai Atlantik dapat dipantau. Di kaki bukit, terdapatNational Palace of Sintra yang dulu pernah menjadi kediaman resmi gubernur (Wali) pada zaman Islam di abad ke-9. Di sini masih banyak ruangan yang menyimpan guratan seni gambar dan ukir peninggalan Islam.
Tidak jauh dari tempat ini terdapat Palace of Pena. Meskipun bukan dibangun di zaman Islam, tak luput, interiornya penuh dengan seni ukir dan tile peninggalan Islam.
Coba lihat di St George Castle di tengah kota Lisbon, dulu benteng pertahanan yang juga digunakan orang-orang Moor, bangsa Muslim dari Afrika Utara pada abad ke-11 dan ke-12 ketika Lisbon menjadi kota pantai penting bagi Islam, dan direbut oleh raja pertama Portugal, Alfonso Henriques pada tahun 1142. Orang Portugis menyebutnya Castelo de São Jorge. Bangunan yang memiliki 10 tower ini ini pernah menjadi istana raja selama 3 abad. Di sini ada NMC Museum , yang mengumpulkan berbagai hasil galian arkeologis termasuk warisan budaya Islam.
Atau Igreja de São Roque, gereja dari abad ke-15 dengan bangunan baroque yang terletak di Lisbon. Di sini Museu de Arte Sacra (Religious Art Museum) memiliki khazanah yang kaya, termasuk warisan Islam. Atau, lihatlah Sé Patriarcal (Patriarchal Cathedral) yang dibangun di atas reruntuhan Mesjid peninggalan abad ke-12.
Yang paling mengesankan tentu di kota kecil Sintra, 50 km dari Lisbon. Di sana ada Moorish Castle dahsyat peninggalan abad ke-9 di atas bukit, yang dipagari benteng menakutkan. Dari sini gerakan musuh di pantai Atlantik dapat dipantau. Di kaki bukit, terdapatNational Palace of Sintra yang dulu pernah menjadi kediaman resmi gubernur (Wali) pada zaman Islam di abad ke-9. Di sini masih banyak ruangan yang menyimpan guratan seni gambar dan ukir peninggalan Islam.
Tidak jauh dari tempat ini terdapat Palace of Pena. Meskipun bukan dibangun di zaman Islam, tak luput, interiornya penuh dengan seni ukir dan tile peninggalan Islam.
Mesjid Raya Lisbon
Jika kita berkunjung ke kota bersejarah Lisbon, maka kurang lengkap jika tidak berkunjung ke Mesjid Raya. Mesjid itu bisa menampung ribuan jamaah sekaligus. Orang Portugal menyebutnya sebagai Mesquita Central de Lisboa.
Berbeda dengan kota-kota Eropa lainnya, di sini jamaah yang paling aktif adalah dari Mauritania, Guinea-Bissau dan Mozambique, dan imamnya berasal dari Angola,. Dapat dipahami, negeri-negeri ini dulu bekas jajahan Portugal dan banyak di antara jamaah yang berimigrasi ke Portugal, termasuk umat Islamnya.
Masjid ini didirikan pada 1985, rancangan dibuat arsitek António Maria Braga and Joao Paulo Conceicao, dan mesjid ini dilengkapi dengan kubah dan menara, ruangan resepsi, ruangan shalat dan auditorium.
Maka, pada hari-hari lebaran Idul Fitri, maupun Idul Adha mesjid ini dipenuhi umat Islam dari berbagai penjuru. Shalat terpaksa dilakukan dalam 2 kali (shift).
Semoga Islam semakin menyebar luas ke seluruh penjuru bumi.
Menyebar rahmat yang menimbulkan banyak kebaikan, keberkahan, dan kebahagiaan
untuk semuanya. Aamiiin. (lin/ berbagai sumber)